Alhamdulillah...memulai aktifitas menulis lagi. Walaupun kadang-kadang tidak jelas juga mau nulis apa. Hmm... Tapi sekarang, ana mau nulis tentang fenomena bulan Syawwal. Yang orang banyak kenal dengan bulan Zawwaj, bulan pernikahan. Hmmpphh... Memang benar, bahwa di banyak daerah, banyak orang yang merencanakan pernikahan di bulan ini. Tapi tidak dipungkiri juga, tidak sedikit yang beranggapan bahwa menikah di bulan ini mendatangkan kesialan. Ini adalah anggapan yang diturunkan dari orang-orang di zaman jahiliyah.
Anggapan ini didasari kebiasaan onta yang tidak mau kawin ketika bulan
Syawal. Onta betina menolak dengan mengangkat ekornya ketika didekati
onta jantan. Padahal A’isyah radhiallahu ‘anha mengatakan,
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menikahiku di bulan Syawal, dan beliau tinggal satu rumah (campur) denganku juga di bulan Syawal. Siapakah diantara istri beliau yang lebih beruntung dari pada aku. A’isyah suka jika wanita dinikahi bulan Syawal.” (HR. Ahmad & Muslim)
An Nawawi mengatakan,
“Dalam hadis ini terdapat anjuran untuk menikah dan membangun rumah tangga (campur) di bulan Syawal. Para ulama madzhab kami (syafi’iyah) menegaskan anjuran hal ini. Mereka berdalil dengan hadis ini…”(Dikutip dari Tuhfatul Ahwadzi, 4/ 182)
Diantara hikmah dianjurkannya menikah di bulan Syawal adalah menyelisihi keyakinan dan kebiasaan masyarakat jahiliyah.
Imam An Nawawi mengatakan,
Imam An Nawawi mengatakan,
“Tujuan A’isyah menceritakan hal ini adalah dalam rangka membantah anggapan jahiliyah dan keyakinan tahayul orang awam di zamannya. Mereka membenci acara pernikahan di bulan syawal, karena diyakini membawa sial. Ini adalah keyakinan yang salah, tidak memilliki landasan, dan termasuk kebiasaan jahiliyah, dimana mereka beranggapan sial dengan bulan syawal…”(Dikutip dari Tuhfatul Ahwadzi, 4/ 182)
Sudah terbantahkan kan??? Itulah gunanya ilmu.
Hmmm... Betewe, 2 September lalu, Kak Chici dan kemarin 9 September, Ukhty Cece juga menyelenggarakan walimah. Keduanya adalah teman se-halaqoh pengajianku dulu di Makassar. Dan 2 hari lagi, seorang saudaraku juga akan melaksanakan akad nikah, pas di usianya yang ke-25. Semuanya bertepatan dengan bulan Syawwal. Alhamdulillah, senang sekali rasanya mendengar mereka telah menemukan pasangan hidup yang Allah takdirkan untuk mereka. Semoga Allah memberkahi pernikahan mereka.
Melirik diri, hehe...
Sebenarnya sih tidak galau juga, kecuali terdesak keadaan yang kadang-kadang memaksa untuk lari ke solusi nikah. Tapi ternyata berat juga, tidak semudah membalik telapak tangan. Maunya sih enjoy saja dengan keadaan. Namun pertanyaan selalu saja mengantri mendatangiku. Mulai dari teman-teman SMA yang sudah pada nikah, teman-teman kuliah, teman-teman pengajian, keluarga, dan teman-teman di social network. Belum lagi nenek, yang setiap bertemu denganku, topik pembicaraannya tidak pernah berubah, "Nikah, kerja, kuliah". Haghaghag...
Bahkan seorang teman dari seberang pulau mengatakan,
0 komentar:
Posting Komentar